Analisis Situasi
Tinjauan tentang situasi politik dan sosial di Indonesia di luar kebijakan perikanan yang berpengaruh pada perkembangan sumber daya kelautan dan pengelolaan perikanan.
Indonesia merupakan penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Serupa dengan tren global, tangkapan liar di Indonesia cukup stabil dalam beberapa dekade terakhir. Di sisi lain, tingkat pertumbuhan akuakultur di Indonesia berkembang lebih pesat dari rata-rata dunia, bertambah hampir 4 kali lipat dari tahun 2005 hingga 2017.
Data terbaik yang tersedia mengenai status stok, total tangkapan yang diizinkan (TAC), dan tingkat pemanfaatan oleh WPP (Area Pengelolaan Perikanan) di Indonesia didasarkan pada Keputusan Menteri 50/2017 (KEPMEN 50/2017). Dari total 11 WPP, 4 WPP telah dieksploitasi secara berlebihan atau yang produksinya telah melampaui TAC yang ditentukan dan 5 WPP lainnya dieksploitasi penuh.
Akuakultur di Indonesia dikategorikan ke dalam budidaya laut, air tawar dan air payau. Udang dan rumput laut dianggap sebagai komoditas akuakultur yang penting, karena udang menyumbang total nilai produksi tertinggi, sedangkan rumput laut menyumbang volume produksi tertinggi di antara semua komoditas akuakultur lainnya.
Indonesia telah mencapai target 20 juta hektar Kawasan Konservasi Perairan Laut (KKPL) pada 2020. Berdasarkan data KKP, Indonesia telah menetapkan 22,68 juta hektar atau 6,98% dari luas lautannya sebagai KKPL per tahun 2019.
Kapal bermesin hanya sekitar 30% dari armada, dari kategori ini hampir 90% adalah 10 GT atau lebih kecil, yang menunjukkan pentingnya perikanan skala kecil di Indonesia. Di sisi lain, hanya sejumlah kecil kapal yang berkapasitas lebih dari 30GT dan seperempatnya adalah kapal bekas asing.
Jumlah terbesar dari pembiayaan ODA diperuntukkan untuk infrastruktur dan perikanan, dengan 36% dan 34% berurutan, sisanya dialokasikan untuk sains dan konservasi. Menurut tipe aliran, sekitar 60% dalam bentuk hibah dansisanya berasal dari kredit dan kredit non-ekspor.
Laporan versi Bahasa Inggris yang terdiri dari statistik dan data perikanan laut terbaru sebagai dasar untuk analisis tren dalam politik, kebijakan, dan prioritas pemerintah, yang akan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi di sektor ini.
Laporan versi Bahasa Indonesia yang menunjukkan data dan analisis yang tersedia terkait statistik perikanan dan kelautan serta tren politik, kebijakan, dan prioritas pemerintah untuk memberikan landasan kepada pemangku kebijakan.